EVA Brief & Elliott Wave: SMSM (Selamat Sempurna) Q3 2021
- Rio Adrianus

- 4 Jan 2022
- 3 menit membaca
Di awal tahun 2020, saya melihat SMSM sebagai good company, but bad investment opportunity.
Jika kita melihat dari EVA saja, SMSM di tahun 2021 kelihatan rebound kencang dan sekarang mencetak record breaking high.

Tulang belakang dari economic performance excelent ini karena SMSM bisa meningkatan gross marginnya dari 24% 10 tahun yang lalu menjadi saat ini di atas 30%. Most likely terjadi karena harga filternya naik. Tapi sejauh yang bisa lihat sejauh ini, driver penting EVA ini sudah stagnant sejak tahun 2014-2015.

Sejak tahun 2015, management berganti fokus ke ekspansi aset. Management mengabarkan utilisasi pabrik filternya masih di kisaran 50-60%. Jadi masih ada room for EVA improvement, kalau seandainya demand filter masih lebar.

Tapi sejauh ini sales growth sudah menjadi hal yang sulit. Bahkan dengan coal boom yang membuat aktivitas truk pengangkut batu-bara hidup kembali, sales selama 12 terakhir hanya balik ke level sebelum pandemi. Semua ini mengindikasikan kalau potensi pertumbuhan EVA SMSM akan sangat limited, dan bahkan memiliki good chance kontraksi ketika boom coal berakhir.

On a hopeful side, berhubung market SMSM sekitar 60% adalah ekspor, certainly investor bisa berharap di pertumbuhan mobil elektrik. Mobil-mobil ini membutuhkan filter yang mungkin SMSM bisa masuk. Tapi saya prefer melihat dengan data. Apa yang saya lihat adalah sales yang diraih melalui ekspansi aset sejak tahun 2015 sudah mencapai titik jenuhnya. Di tahun 2020, management kembali melakukan ekspansi, tapi hasilnya sejauh ini masih belum bisa dikatakan berbeda jauh dari skenario ārebound ke masa sebelum pandemiā.
SMSM adalah good company. Tidak banyak perusahaan yang bisa mencetak economic profit positif dengan EVA margin besar (sekitar 10%) yang stabil. Jadi, apa yang membuat SMSM sebagai bad investment opportunity di mata saya?
Alasannya telah saya tuangkan di analisa Januari 2020 lalu di bagian sebelum Elliott Wave. Saya akan coba menampilkan message yang sama dengan cara yang berbeda kali.
Message utamanya simple: ekspektasi investor di market peak awal tahun 2019 sangat tinggi. Seandainya SMSM bisa mempertahankan record-breaking EVA di tahun 2021, maka NPV bisnis SMSM akan sekitar Rp 3 Triliun (COV). Jadi berapa besar ekspektasi investor terhadap NPV (MVA) SMSM di market peak tersebut? Sekitar Rp 8 Triliun. Hampir tidak mungkin SMSM bisa meraih NPV 2,7 kali dari level saat ini. Excess ekspektasi Mr. Market ini sudah berjalan lama. Harga saham di tahun 2012 mengimply ekspektasi investor yang akhirnya dipenuhi di tahun 2018. Sepanjang 2012-2018, excess ekspektasi ini semakin besar dan ditopang dengan real EVA improvement.

Kebanyakan orang tidak mengerti NPV, tapi mengerti sales. Jadi sekarang saya menerjemahkan ekspektasi tadi ke sales. Berapa besar sales yang dibutuhkan untuk menjustify harga saham di peak awal tahun 2019 (assuming SMSM bisa mempertahankan ROIC/EVA Margin)? Lebih dari double level sales saat ini.

Lihat chart MVA-CVA sebelumnya, kita bisa melihat betapa cepatnya investor mengoreksi pandangan mereka setelah sangat optimistis. Low point (1.000/share) tampak jauh lebih rasional.
Saya memegang prinsip kalau ekspektasi market bergerak seperti pendulum. Saya percaya SMSM telah mencapi titik ekstremenya di awal tahun 2019. Saat ini SMSM tampaknya berada di tahap awal dalam menuju ke bear market.
Implikasi bear market ini membutuhkan view kontraksi EVA di masa depan, walaupun tidak perlu kontraksi signifikan, tergantung dari seberapa besar dan lama excess ekspektasi yang terjadi. Tentu saja saya tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan untuk SMSM. Tapi saya tidak perlu punya view kuat terhadap possibility bear market untuk tidak membuat investment decision di SMSM saat ini. Pertanyaan paling penting untuk investor adalah darimana return mereka datang. Saya tidak menerima potensi return di bawah 50%. Return 50% dari harga saat ini membutuhkan harga SMSM melampaui jauh di atas peak 1.800/share. Seperti yang saya jelaskan, peak ini mengandung ekspektasi yang sangat tinggi. Selagi saya tidak punya alasan bagus mengapa EVA SMSM bisa kontraksi besar di masa depan, saya lebih yakin kalau saya tidak punya alasan bagus mengapa EVA SMSM bisa tumbuh secara spektakuler. Untuk saya, pertimbangan ini sudah cukup.
Sebagai final note, saya meninggalkan label Elliott Wave tanpa perubahan. Saya menambahkan sebuah trendline yang menunjukan market failure SMSM dalam bertengger di atas trendline tersebut. Technically, failure di long-term trendline seperti ini adalah pertanda awal long-term bear market (referensi: analisa UNVR di tahun 2019).




Komentar