top of page

EVA Brief: HOKI (Buyung Poetra Sembada) - May 2020

  • Gambar penulis: Rio Adrianus
    Rio Adrianus
  • 11 Mei 2020
  • 2 menit membaca

Swasembada pangan nasional. Adopting almost 0 import of rice policy. Menurut World Bank, harga beras Indonesia lebih tinggi 50-70% dari tetangga beras utama lainnya Thailand dan Vietnam. Sounds good for a giant rice producer like HOKI. Let’s see what we really have.


HOKI. Produsen beras premium. Pabriknya saat ini bisa memproses sekitar 1.300/ton beras per harinya atau 480.000 ton/tahun. Orang Indonesia menkonsumsi 33,5 juta ton beras di tahun 2017. Dengan begitu, rough guess saya hanya 20% orang Indonesia bisa membeli beras premium (20% adalah porsi middle-class dari total populasi Indonesia).


Berarti at current full capacity, HOKI bisa memenuhi 7% demand middle-class. Kesempatan meraup market share berarti masih sangat besar dan lucrative apabila kebijakan 0 import dipertahankan.


Bisnis jualan beras HOKI secara konsisten mencetak economic profit positif. Beras adalah komoditas dan HOKI tidak memonopoli market beras. Ini adalah indikasi kuat kalau 0 import policy adalah kunci keberhasilan produsen besar beras. Mungkin pembaca perlu diingatkan nama lain dari economic profit (EVA): abnormal profit.

ree

Kesempatan menjual komoditas 50-70% lebih mahal tapi dilindungi oleh negara ini tidak disia-siakan oleh HOKI. HOKI membangun pabrik olah beras dan menjual lebih kencang. Sales naik dan naik. Growth rate di atas 10% annually dari tahun 2016.


ree

Saat ini pabrik besar baru akan siap beroperasi. Dengan pabrik ini, kapasitas produksi bisa double. Apa yang lebih jelas saat ini adalah ruang sales growth HOKI masih besar ketika pabrik baru ini berjalan (full running di tahun depan), dan dengan kapasitasnya dalam mencetak positif economic profit, this growth prospect is good.


This is a solid business. Walaupun Morningstar tidak memberi moat rating ke perusahaan ini, saya melihat moat disini – proteksi pemerintah untuk menjual komoditas dengan harga premium. Saham perusahaan ini sewajarnya memiliki premium di atas book valuenya. And it does. EV/Capital secara konsisten di atas 1.


ree

Saat ini saya menilai harga saham HOKI not too high, not too low. Sebesar 37% market value bergantung pada growth EVA (disebut juga FVA). Secara historis, market pernah hanya menaruh 4% growth di valuasinya pada tahun 2017 (see FGR above). Lebih spesifik, saat ini market expect EVA momentum 1,1%. It is realistic.


-----

Looking back on past analysis:


May tahun lalu HOKI di 690/share. Di saat itu analisa saya tidak menemukan potensi besar. Not too hot, not too cold. It turned out, management berhasil perform better dari implied ekspektasi market. Share price naik dan naik sampai ke level keterlaluan di 1.000 dimana implied expected EVA momentum 3.0%. Mengharapkan potensi di level extreme optimist adalah poor strategy.


Saat ini harga saham HOKI balik lagi ke 690/share. Berdasarkan performa (EVA) terbaru, level tersebut mengimply ekspektasi growth not too hot, not too cold.

 
 
 

Komentar


© 2024 by Rio Adrianus

  • Black Twitter Icon
bottom of page