EVA Brief on MYOR (Q3 2020): Expensive & Looks Unsustainable [Mayora]
- Rio Adrianus

- 8 Feb 2021
- 2 menit membaca
Secara gambaran umum, MYOR sebagai produsen snack dan minuman instant adalah value creator konsisten year after year dengan pengecualian tahun 2014.

In effect, dalam mencari peluang, investor harus realistis dan lebih baik tidak mengharapkan harga sahamnya jatuh di bawah capital. Very unlikely to happen.

Tapi di harga saat ini saya hanya melihat negative benefit...kecuali Anda memiliki optimisme besar yang lepas dari pengalaman historis perusahaan ini.
Dari yang saya lihat, saham ini terlalu mahal dan saya meragukan kelanjutan EVA growth.

Bila MYOR adalah perusahaan yang tidak economically profitable, dia tidak memiliki value lebih dari 470/share. Tapi MYOR economically profitable. Investor saat ini menilainya di 2.570/share. 5,5x capital. Thatās too much. Dari chart di atas saya menunjukan kalau seandainya economic profit (EVA) MYOR tidak berubah dari record high saat ini (Q3 2020) (dan saya ragu MYOR bisa mempertahankan EVA level saat ini), MYOR value would be somewhere around 1.000/share, 60% lebih rendah dari harganya saat ini.
Pointnya, investor harus menyadari kalau MYOR perlu economic profit growth substantial untuk menjustify harga sahamnya saat ini, and then some more agar investor bisa keluar dengan profit dari harga saat ini.
(Estimasi saya, MYOR memerlukan laju EVA momentum sebesar 5,6%/year ā selama 10 tahun ā sebelum flat. Laju tersebut akan membawa NPV MYOR menjadi Rp 47 T dari saat ini sebesar Rp 10 T. NPV sebesar Rp 47 T adalah jumlah yang dibutuhkan untuk menjustify harga saham MYOR saat ini di 2.570/share).
Dalam melihat lebih detail kondisi MYOR saat ini, penting untuk kita mengerti mengapa EVA MYOR bisa meningkat. Jawabannya ada di perubahan FX gain, sebuah faktor yang unrealiable.
Perkembangan yang jauh lebih signifikan di mata saya ada di keputusan management dalam mengekspansi fixed asset mereka. Ekspansi ini dilakukan oleh anak perusahaan Torabika, produsen kopi instant yang dilakukan secara agresif mulai dari tahun 2019.

Saya melihat trend ekspansi yang mirip di perusahaan besar consumer goods lainnya. Most likely karena kebijakan moneter longgar yang terus berlangsung hingga saat ini dan benefitnya lebih banyak untuk perusahaan besar. In turn, kondisi ini dimanfaatkan perusahaan besar untuk intensifikasi mesin dan akuisisi (juga buyback).
Ekspansi Torabika ini menunjukan kalau manajemen optimist akan pertumbuhan konsumsi kopi Indonesia. Masalahnya, ekspansi yang dimulai dari tahun 2019 ini belum membuahkan hasil yang kelihatan dari pertumbuhan sales.

Tanpa pertumbuhan sales, ekspansi mesin pengolah biji kopi akan dengan cepat menekan economic profit (EVA) MYOR. Investor harus bisa yakin kalau investasi Torabika akan menghasilkan hasil melimpah. But even then, saya tidak melihat bagaimana investor bisa mendapat margin of safety di harga 2.570/share. Saya sangat percaya, ketika menyangkut investasi, potential profit Anda first and foremost dipengaruhi oleh āhow much you pay for that stockā. Investasi saham tidak bisa direduksi menjadi āpilih saja saham perusahaan yang āfundamentalnya bagusā.
Some short commentaries on technical works:
Possible important angle for MYOR.

Expect some rebounds at these lines. If you can train your eyes on diagonal support and resistance, horizontal S/R will be much easier for you to see.

Equality measurement with 2.090/share as the midpoint. 100% equality target (950/share) is a much more reasonable price fundamentally (see above discussion). Notice how well MYOR price respected these subdivisons in forming 2020 lows.




Komentar