In Search of Trading Opportunities: LSIP (London Sumatera Indonesia) 18 Jul 2022
- Rio Adrianus

- 19 Jul 2022
- 3 menit membaca
A Background for Trading
Alokasi uang untuk tujuan trading terakhir kali saya lakukan di BBNI yang selesai di tahun lalu dengan capital gain mendekati 40%. Sekarang, urge untuk trading ini datang kembali. Sebelumnya, saya ingin mempoint out definisi singkat saya mengenai trading dan investing. Keduanya adalah spekulasi dengan tools yang berbeda. Spekulasi adalah aktivitas yang mencari reward berdasarkan pandangan masa depan yang tidak ada yang tahu secara pasti. Dalam definisi ini, hampir semua orang yang berhadapan dengan masa depan tanpa kepastian melakukan spekulasi. Tools yang digunakan dalam investing (setidaknya untuk saya) memberikan proteksi dana investment dengan basis aset dan profit perusahaan. Trading tools tidak mempunyai proteksi reliable seperti ini. Anything could happen in trading. Untuk alasan ini, alokasi capital saya untuk investing jauh lebih besar dibanding trading karena tidak ada yang bisa memproteksi uang investment sebaik aset dan cashflow perusahaan. Downside di investing jelas waktu. On the other hand, tools dalam trading sebagian besar didesign untuk meminimalkan waktu menunggu tanpa hasil dan menghindari whipsaw. Downside trading? Anything could happen!
Dalam update trading ini, saya akan share update sejauh mana result dari trading membawa saya. Update trading ini akan lanjut saya beri judul āIn Search of Trading Opportunitiesā ke depan. Personally, posisi saya saat ini menyarankan agar akumulasi saving Anda lebih baik difokuskan seluruhnya untuk investing karena proteksi dari aset dan cashflow perusahaan adalah hal yang nyata. Alasan utama mengapa saya mengambil posisi trading ini adalah karena saya sudah puas dengan jumlah investasi yang sudah saya ambil dan urge untuk trading datang kembali. Terlebih, saham perusahaan yang saya pilih ini berada di sektor yang saya familiar (alokasi investasi terbesar saya ada di perusahaan sawit lainnya). Perbedaannya, saya akan mencoba mengikuti rule penting dalam trading: memakai cut loss. But, no promise, saya sangat buruk dalam melikuidasi posisi sebelum target tercapai. Saya akan memberikan update apabila saya memutuskan untuk menghapus cut loss seperti yang terjadi di BBNI trade. Selain keberadaan cut loss, target yang saya incar akan jauh lebih rendah dari target di investment. Dari analisa saya di saham perusahaan sawit (AALI & BWPT) yang banyak saya share disini, saya mempunyai high confidence kalau saham-saham sawit ini masih berada dalam fase awal bull market yang besar. Target yang saya pasang dalam trading adalah target yang saya pikir berpotensi menginterupsi trend setidaknya sebesar 38% dari upswing. Tapi alokasi untuk LSIP ini untuk trading route.
Technical Analysis
LSIP saat ini trade di 1.185 (update: eksekusi trade terjadi di 1.215, high point bar hari ini. Tidak ada perubahan dalam analisa).
RSI membentuk failed divergence dengan Composite indicator di pivot low terakhir. Di bar terakhir, sebuah signal penting muncul di RSI ketika RSI menyentuh persilangan moving average dari atas. Signal ini seringkali terjadi sebelum gerakan explosive terjadi.

Keberadaan signal failed divergence di RSI terjadi di area of interest berdasarkan fibonacci confluence zone. Confluence zone yang terjadi di LSIP tidak terlepas dari fibonacci confluence zone yang terjadi di AALI (lihat analisa sebelumnya untuk AALI).

Alasan lain yang menjadikan pivot kali ini signifikan adalah karena LSIP saat ini berada di angle line signifikan. Chart di bawah ini menunjukan dengan jelas mengapa saya berpikir LSIP bergerak dalam angle spesifik yang saya identify di chart. Saya menggunakan teknik yang sama di analisa PTBA (coal stock). Pembaca PTBA yang mengcopy-paste dan memperpanjang garis yang saya tarik akan tahu dan well-prepared sebelum PTBA turun signifikan dari 4.500. (And, yes, sesuai dengan arah panah skenario di chart PTBA, saya expect bull trend PTBA masih akan lanjut).
Seandainya LSIP lanjut turun (dan mungkin membuat saya cut loss), saya memiliki high confidence kalau angle line yang dianchor di low 2020 (line paling bawah) akan menjadi support signifikan. Tapi sejauh ini, indikasi technical menunjukan probability ke atas.

Saya expect kalau seandainya LSIP naik, maka high tahun 2020-2021 akan dilewati. Setelah itu, level berikutnya yang berpotensi memberikan resistance berada di 1.830. Level tersebut berpotensi signifikan karena merupakan 50% retracement dari low 2020 ke highest point 2012.

Untuk point stop loss, saya akan memasangnya di bawah confluence zone dibawah pivot kemarin. Ada confluence di 1.060. Apabila stop loss point saya di 1.030, dengan target 1.830 dan harga beli market price saat ini di 1.185, maka trade LSIP ini memiliki risk:reward 1 : 4,2 dengan potensi return 54%.
Update trading LSIP berikutnya akan saya tulis ketika salah satu hal terjadi: target tercapai, point cut loss tercapai, atau saya keluar duluan untuk alasan yang tidak bisa saya bayangkan saat ini.




Komentar