EVA Brief: KBLI (KMI Wire & Cable) Q4 2021
- Rio Adrianus

- 31 Mei 2022
- 3 menit membaca
Untuk memahami kondisi KBLI saat ini, saya pikir penting untuk pertama-tama memahami periode performa terbaik KBLI, tahun 2016 dan 2019 ketika EVA jauh di atas nol.

Apa yang terjadi? Di kedua tahun tersebut gross margin KBLI mencetak rekor. Di tahun 2016, harga copper dan aluminum sangat rendah. Di sepanjang tahun 2019 harga raw material kabel kembali menuju low level tahun 2016 setelah naik di sepanjang tahun 2017-2018.
Sejauh ini tampak jelas bagi saya kalau kondisi vital yang diperlukan KBLI untuk prosper adalah periode raw material yang rendah. Kenyataan kalau gross margin di tahun 2019 masih di bawah tahun 2016 menunjukan kalau KBLI tidak bebas untuk mempass-on kenaikan harga input.
Semenjak pandemi berlangsung, harga copper dan aluminium naik signifikan. Tidak hanya itu, revenue masih terus turun di tahun 2021. Revenue saat ini hanya 40% dari tahun 2019. Lebih dari setengah pemasukan hilang. Jelas kalau proyek besar PLN mengalami hambatan material. Sebelum tahun 2020, KBLI mendapat sekitar 50% revenue dari PLN. Di tahun 2021, porsi PLN tidak mencapai 20% revenue. Try as they might, customer baru tidak bisa menggantikan besarnya proyek dari PLN.
Dengan raw materials aluminium dan copper berada di record high dalam waktu singkat, kemampuan KBLI untuk mempass-on kenaikan harga ke customernya tampak sangat terbatas.

So, how bad is current situation?
Di Q1 2022, harga aluminium skyrocket sebentar dan sekarang balik ke level akhir tahun 2021. At best, kita bisa expect gross margin MLBI kurang lebih sama dengan akhir tahun 2021.

Thanks to export tax from coal and CPO, current account negara di tahun 2021 menunjukan sharp recovery. Perkembangan ini bisa menjadi alasan negara untuk setidaknya merelaksasikan kebijakan budget tightening yang berarti proyek PLN mulai ada yang bisa bergerak kembali walaupun very likely masih jauh di bawah level pre-pandemi.
In short, absen dari kenaikan raw materials lebih lanjut, saya bisa expect ada sedikit EVA recovery dalam waktu dekat. Sebaliknya, apabila harga aluminium dan copper naik lebih lanjut, kita bisa expect kontraksi EVA signifikan walaupun proyek PLN mulai berjalan kembali.
Evaluation of KBLI Investment Opportunity
Dari apa yang saya lihat, Mr. Market di harga saat ini (314/share) tidak melihat akan adanya economic improvement di KBLI (lihat chart di bawah dimana āgrowthā hampir nil). Dengan kata lain, EVA improvement tidak perlu signifikan untuk bisa melampaui ekspektasi Mr. Market.

Detail lain yang menarik dari chart di atas adalah ekspektasi growth Mr. Market jauh berbeda di market double top tahun 2019. Karakteristik behavior ini seperti menunjukan Mr. Market menjadi jauh berhati-hati setelah belum lama mengalami boom and bust di tahun 2017-2018. Detail penting berikutnya adalah tingkat pesimisme di bottom 2018. Mr. Market di KBLI mempunyai track record menunjukan pesimisme tinggi ketika downturn terjadi.
Secara umum, setelah periode excess di tahun 2017 (market top), Mr. Market menjadi lebih berhati-hati ketika good things happen dan cenderung over-react ketika bad things happen. Dengan kata lain, ada peluang bagus investor bisa mendapat buying opportunity di harga yang jauh lebih rendah apabila EVA terkontraksi lebih lanjut, yang mana merupakan high probability event ketika harga aluminium dan copper lanjut naik.
Dalam mempertimbangkan bagaimana development komoditas besi dkk, perkembangan market price di salah satu leading produk metal di US bernama Reliance Steel perlu diperhatikan.
2 bar yang lalu adalah development penting untuk Reliance Steel. Big up bar with a gap. Bar ini adalah follow-up setelah market menembus point R2 yang memaksa banyak short position untuk keluar (level R2 ini memakai acuan hammer bar dengan volume tinggi sebagai pivot bar. Tapi kita juga bisa tahu kalau level ini penting hanya dengan melihat interaksi support-resistance di level tersebut).

Mr. Market sepertinya mengindikasikan kalau ia percaya harga besi dkk akan lanjut naik walaupun berita masih hangat dengan credit default real estate di China. Tapi investor di metal producers tahu kalau perusahaan-perusahaan ini sudah bertahun-tahun melakukan downsizing signifikan semenjak commodity collapse post krisis 2008-2009 yang dimulai di tahun 2014.
Kenaikan aluminum dan copper price jelas tidak bagus untuk KBLI. Tapi sepertinya Mr. Market menaruh bet kelanjutan kenaikan metal price. Of course, Mr. Market bisa salah dan apa yang terjadi di Reliance Steel menjadi hubris euphoria. Seandainya bull market metal price telah berakhir, ini akan menjadi turning point signifikan untuk KBLI. Dan seperti yang saya katakan sebelumnya, di harga saham saat ini Mr. Market tidak menempatkan ekspektasi improvement di KBLI. Ekspektasi tersebut akan sangat mudah terlampaui kalau metal price memasuki fase bear market. Dengan ekspektasi Mr. Market yang rendah, potential return di KBLI signifikan apabila development positif (turunnya harga aluminium dan copper) terjadi. Bet saya ada di perusahaan besi berkode BAJA.



Komentar