The Gold’s Top
- Rio Adrianus
- 23 Apr
- 5 menit membaca
Sumber kenaikan gold adalah likuiditas dari bank central. Point ini saya jelaskan di analisa ‘The Gold Bugs’ Twilight = The End of Equity Bubble’. Setelah global market crash di April 2025 (yang mana saya expect baru permulaan dari long-term decline), gold adalah satu-satunya aset yang masih membuat new all time high. Lebih dari itu, bulan April 2025 adalah pergerakan monthly terbesar dalam sejarah, melebihi peak frenzy ketika Gold Standard dibubarkan (chart 1). Indeed, sejauh ini gold lebih terlihat seperti ‘sunrise’ daripada ‘twilight’. But, looks can be deceiving.
Chart 1. Gold Looks Extremely Bullish

If I may to have some words about this – kata ‘twilight’ berarti ada shift besar di depan mata: terang menjadi gelap. Berpatokan dengan indeks S&P 500, peak equity terjadi di November 2024. Equity bubble is already over. Gold akan memasuki fase baru*.
Pivot low gold yang terjadi ketika peak equity akan menjadi key marker dalam proyeksi gold (chart 2). Saya memiliki keyakinan kuat kalau bull leg yang terjadi di gold sejak pivot November 2024 – dimana kita saat ini – adalah bull leg terakhir dalam long-term bull cycle. Lebih dari itu, pivot low di 2540 ini akan memegang peranan penting dalam proyeksi market top di gold.
Chart 2. S&P 500 & Gold: Important Pivot

Jika kita menggunakan level 2540 (pivot low ketika peak equity terjadi) sebagai ‘mid-point’ atau ‘mirror’ dari range yang dibentuk dengan pivot low September 2022, maka sebuah target equality (100%) akan tercapai di level 3470 (chart 3). Update: Di 22 April 2025, gold telah mencapai 3500.
Interestingly, sebuah confluence dengan golden ratio juga terjadi di level 3470 dengan menggunakan range yang dimulai dari pivot di 101. Level ini adalah low pivot pertama di gold setelah Bretton Woods berakhir. Ini adalah awal ketika dunia meninggalkan Gold Standard.
Chart 3. Gold’s Peak Projection: 3470

Technical indicator menunjukan RSI failed divergence di level extreme (chart 4). Kombinasi indikator di level yang menunjukan hubungan geometri berarti gold berada di level yang sangat bagus untuk setidaknya mengalami koreksi.
Chart 4. Indicators

But, that’s not all.
Dengan teknik channeling sederhana, kita juga bisa melihat kalau posisi gold saat ini sudah menyentuh upper channel (chart 5).
Chart 5. Gold @ Upper Channel

Secara relative value dengan komoditas lainnya, nilai gold saat ini extreme mahal dibandingkan dengan crude oil (energy) dan wheat (food). Pembahasan lebih detail tentang apa yang terjadi setiap kali posisi relative extreme ini akhirnya berbalik arah telah saya bahas di analisa crude oil (56: When The Second King Bottomed (Crude Oil)). Sekarang kita akan mengambil perspektif berbeda: money vs money.
Gold bulls veteran sangat percaya kalau gold adalah ‘true money’. Alright, let’s take that view for granted now. And we still have a problem. Bagaimana dengan silver? Silver juga adalah money.
Chart 6 menunjukan kalau ratio gold/silver cenderung di sekitar 60x. Mengapa 60x? Who knows. Manusia kolektif yang menentukannya. Di tahun 2011, kenaikan silver jauh melebihi gold. It did not last long. Saat ini kebalikannya yang terjadi, kenaikan gold jauh melebihi silver.
Chart 6. Gold/Silver: Extreme level

Menghadapi kenyataan kalau gold jauh di atas silver saat ini, banyak gold veterans, seperti Rick Rule, percaya kalau ini berarti silver sangat undervalued. Apabila ke depan silver naik jauh lebih kencang dari gold, maka ratio ini bisa balik ke 60an.
Tapi bagaimana kalau seandainya yang terjadi adalah gold sebenarnya sangat inflated? Saya mengatakan kalau posisi gold saat ini seperti apa yang terjadi dengan silver di tahun 2011. Highly inflated. Di kasus ini, ratio gold/silver akan kembali ke 60an dengan gold DAN silver turun, tapi penurunan gold akan jauh lebih drastis – sebagaimana yang terjadi dengan silver setelah peak 2011.
Tracing Gold’s Liquidity
Sejauh ini saya telah menunjukan kalau gold sudah berada di level penting secara geometri dimana bisa terjadi inflection point signifikan (market top). Saya telah menunjukan relative value gold saat ini extremely high dibanding crude oil (energy), wheat (food), dan silver (alternative money).
Apa yang akan saya lakukan selanjutnya adalah menunjukan driving force yang sebenarnya menggerakan gold. Driving force ini, terutama sejak pivot November 2024 adalah likuiditas dari bank central China.
Saya akan menjelaskan secara singkat money flow China di chart 7, yang saya beri judul ‘China Capital Exodus’. Saya memberi emphasis vertical line di Februari 2022 dan Oktober 2024 – extremely important date.
Awal invasi Russia di Februari 2022 mentrigger massive capital outflow dari China sehingga Yuan hancur (CNY/USD turun). Capital outflow ini tetap akan terjadi walaupun tanpa event Russia karena root causenya adalah property market China sudah bust. This is the largest property bust in human history, far exceeding Japan’s 1980s.
Pada mulanya, capital exodus dari China ini tidak banyak lari ke gold. Salah satu destinasi awal adalah Pantai Indah Kapuk (PANI). Gold baru menjadi destinasi utama ketika Evergrande (property developer terbesar di China – dan di dunia) akhirnya diperintahkan untuk likuidasi oleh pengadilan Hong Kong di Januari 2024 (news link).
Chart 7. Tracking China Capital Exodus to Gold

Untuk mencoba menahan kelanjutan default wave di property market China, PboC akhirnya mengeluarkan stimulus yang dikenal sebagai ‘big bazooka’ di September 2024. Big bazooka ini membawa new all-time highs di berbagai market secara global dan explosive bubble di saham PANI.
Now pay close attention. It didn’t last long. Capital outflow terjadi lagi di China di bulan Oktober 2024. Seperti halnya dengan Jepang di tahun 1990s, China tidak akan bisa mencegah property bust dengan utang terbesar di dunia. Everything goes bust dengan capital outflow China yang dimulai di Oktober 2024, termasuk saham-saham big banks Indonesia, apalagi PANI.
Di point ini – setelah gigantic stimulus gagal membangkitkan target utamanya – adalah point dimana collective mood investor menemukan gold sebagai satu-satunya safe asset. Point ini adalah pivot November 2024 yang kita manfaatkan untuk proyeksi di Chart 2. Dengan kata lain lain, apa yang terjadi setelah November 2024 adalah capital exodus terbesar – thanks to big bazooka – yang terkonsentrasi di gold.
Anda bisa lihat apa yang saya katakan? Saya mengatakan kalau semua orang berada di sisi yang sama di gold market sejak pivot November 2024. Jika Anda berpikir kalau ini adalah tanda kalau gold akan terus naik substantial, Anda akan mengalami kegagalan besar di market. Ketika semua orang berada di sisi yang sama di dalam bull market, maka cepat atau lambat tidak ada lagi pembeli – everybody already has it. That is what makes a market top.
*Of course, that’s an excuse. Kenyataannya, saya tidak menyangka gold naik sampai membuat all time high di bulan April ini. This feels similar to what happened in August – September 2024 when the People Bank of China unleashed ‘big bazooka’. Market yang sebelumnya membuat peak di Maret 2024 membuat all time high – seperti BBCA dan terutama Pantai Indah Kapuk (PANI). Sepertinya likuiditas yang mengalir di gold saat ini juga berasal dari China. This will not last long because it has failed to fix its main target – property market. Anyway, point saya adalah gold dan equity berhubungan erat semenjak financial crisis 2008. Investor yang menyangka kalau gold sudah mengalami ‘new normal’ – terlepas dari equity market – membuat kesalahan fatal.
Comments